Halo semua,
Beberapa waktu belakangan ini ada satu wacana yang mungkin sudah menjadi keresahan sebagian orang dan akhirnya gue juga merasakan keresahan itu. “Loh lo kan dari jurusan A kok kerjanya ini?” “Kenapa ga coba pekerjaan yang sesuai sama jurusan kuliah lo aja?” “Lo yakin bisa ngerjain? Sorry nih, soalnya lo kan ga ada basicnya” atau “Gue heran, kenapa jurusan ga sesuai gini bisa diterima ya”
Gimana? Familiar sama pertanyaan-pertanyaan itu? Haha kita satu server. Gue yakin banget kalian pasti udah sering denger topik ini dibahas oleh para influencer favorit kalian. Sama gue juga. Setelah berpuas dengan berbagai eksplorasi di dunia kuliah, sejujurnya hal ini juga yang ada di kepala gue ketika memasuki tingkat akhir.
Berdasarkan sumber opini para influencer, artikel yang gue baca dan dipadukan dengan nalar gue, sampailah gue pada pemahaman sah-sah aja kok untuk bekerja di luar bidang jurusan kuliah, karena pada dasarnya ketika kuliah yang kita pelajari ga hanya terpaku dengan mata kuliah sesuai kurikulum aja. Betul gak? Mungkin ada yang mendalami fotografi, ada yang mendalami public speaking, ada yang belajar bisnis dan masih banyak lagi, terlepas dari jurusan apa yang kita ambil di bangku kuliah.
Sebagian orang mungkin bersyukur banget karena sudah menemukan minat dan kesukaan dia sejak dini. Jadi dia bisa menekuni hal tersebut tanpa banyak tersesat. Nah, untuk sebagian orang lainnya mungkin ga seberuntung itu, kayak gue contohnya. Untuk menemukan ikigai gue mungkin harus banyak trial and error dulu. FYI, ikigai itu merupakan istilah dari Bahasa Jepang untuk menggambarkan sesuatu yang dapat menghidupi lo secara finansial, sesuai dengan kesukaan dan bakat (passion) dan dapat menjadi salah satu kontribusi lo atas apa yang dibutuhkan dunia.
Lagipula, dunia itu sangat dinamis. Bisa jadi bidang yang lo pelajari semasa kuliah prospek kerjanya lagi kurang bagus untuk saat ini. Ya pasti lo harus beradaptasi untuk bertahan kan? Misalnya dengan bekerja lintas jurusan. 5 atau 10 tahun ke depan bisa jadi sebaliknya. Intinya, lo ga dosa kok kalo ga bekerja sesuai dengan jurusan kuliah. Gue yakin masing-masing kita pasti punya sisi bijak untuk menentukan apa yang terbaik untuk hidup kita sendiri. Believe in yourself, meskipun terkadang susah hehe.
Sebenarnya menurut gue pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan kuliah adalah hal yang lumrah dan tidak perlu diperdebatkan. Selama di persyaratan rekrutmen memperbolehkan untuk lintas jurusan dan orang tersebut bisa menjalani dan mengikuti alur kerja dengan baik, why not? Tidak menyalahi aturan, tidak merugikan perusahaan dan tidak merugikan pihak manapun. So why it’s become an issue? Again and again yang menjadi akar permasalahannya adalah omongan orang lain. Entah apa maksud dan tujuannya. Bisa jadi karena memang ada maksud yang tidak baik atau bisa jadi juga sebenernya asal nyeletuk aja, tapi bikin orang yang bersangkutan jadi kepikiran. Who knows?
Jadi menurut gue, as long as we don’t harm people or against the rules, go with it. Ada nih kalimat yang jadi reminder untuk diri gue sendiri dan semoga juga bisa jadi pengingat untuk lo, mereka bebas berpendapat tentang lo dan lo bebas untuk ga peduli akan itu.
Life is too short for those bad things, dear. You are is what you think.
Akhir kata, semangat ya untuk kalian, you are worth it!
Beberapa waktu belakangan ini ada satu wacana yang mungkin sudah menjadi keresahan sebagian orang dan akhirnya gue juga merasakan keresahan itu. “Loh lo kan dari jurusan A kok kerjanya ini?” “Kenapa ga coba pekerjaan yang sesuai sama jurusan kuliah lo aja?” “Lo yakin bisa ngerjain? Sorry nih, soalnya lo kan ga ada basicnya” atau “Gue heran, kenapa jurusan ga sesuai gini bisa diterima ya”
Gimana? Familiar sama pertanyaan-pertanyaan itu? Haha kita satu server. Gue yakin banget kalian pasti udah sering denger topik ini dibahas oleh para influencer favorit kalian. Sama gue juga. Setelah berpuas dengan berbagai eksplorasi di dunia kuliah, sejujurnya hal ini juga yang ada di kepala gue ketika memasuki tingkat akhir.
Berdasarkan sumber opini para influencer, artikel yang gue baca dan dipadukan dengan nalar gue, sampailah gue pada pemahaman sah-sah aja kok untuk bekerja di luar bidang jurusan kuliah, karena pada dasarnya ketika kuliah yang kita pelajari ga hanya terpaku dengan mata kuliah sesuai kurikulum aja. Betul gak? Mungkin ada yang mendalami fotografi, ada yang mendalami public speaking, ada yang belajar bisnis dan masih banyak lagi, terlepas dari jurusan apa yang kita ambil di bangku kuliah.
Sebagian orang mungkin bersyukur banget karena sudah menemukan minat dan kesukaan dia sejak dini. Jadi dia bisa menekuni hal tersebut tanpa banyak tersesat. Nah, untuk sebagian orang lainnya mungkin ga seberuntung itu, kayak gue contohnya. Untuk menemukan ikigai gue mungkin harus banyak trial and error dulu. FYI, ikigai itu merupakan istilah dari Bahasa Jepang untuk menggambarkan sesuatu yang dapat menghidupi lo secara finansial, sesuai dengan kesukaan dan bakat (passion) dan dapat menjadi salah satu kontribusi lo atas apa yang dibutuhkan dunia.
Lagipula, dunia itu sangat dinamis. Bisa jadi bidang yang lo pelajari semasa kuliah prospek kerjanya lagi kurang bagus untuk saat ini. Ya pasti lo harus beradaptasi untuk bertahan kan? Misalnya dengan bekerja lintas jurusan. 5 atau 10 tahun ke depan bisa jadi sebaliknya. Intinya, lo ga dosa kok kalo ga bekerja sesuai dengan jurusan kuliah. Gue yakin masing-masing kita pasti punya sisi bijak untuk menentukan apa yang terbaik untuk hidup kita sendiri. Believe in yourself, meskipun terkadang susah hehe.
Sebenarnya menurut gue pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan kuliah adalah hal yang lumrah dan tidak perlu diperdebatkan. Selama di persyaratan rekrutmen memperbolehkan untuk lintas jurusan dan orang tersebut bisa menjalani dan mengikuti alur kerja dengan baik, why not? Tidak menyalahi aturan, tidak merugikan perusahaan dan tidak merugikan pihak manapun. So why it’s become an issue? Again and again yang menjadi akar permasalahannya adalah omongan orang lain. Entah apa maksud dan tujuannya. Bisa jadi karena memang ada maksud yang tidak baik atau bisa jadi juga sebenernya asal nyeletuk aja, tapi bikin orang yang bersangkutan jadi kepikiran. Who knows?
Jadi menurut gue, as long as we don’t harm people or against the rules, go with it. Ada nih kalimat yang jadi reminder untuk diri gue sendiri dan semoga juga bisa jadi pengingat untuk lo, mereka bebas berpendapat tentang lo dan lo bebas untuk ga peduli akan itu.
Life is too short for those bad things, dear. You are is what you think.
Akhir kata, semangat ya untuk kalian, you are worth it!
Komentar
Posting Komentar